Berita situs
The Top Tens bertajuk 'Best Football (Soccer)
Clubs in the World' yang mengunggah hasil surveinya Senin 1 Juli 2013
benar-benar mengejutkan publik sepakbola. Hasil jajak pendapat itu
menyebutkan
klub asal Indonesia Persib Bandung berada di puncak kepopuleran dengan skor 2.000 suara pemilih.
Di
bawah Persib Bandung, berturut-turut ada Barcelona, Manchester United,
dan Real Madrid. Kemudian diikuti klub-klub besar dunia lainnya seperti
Chelsea, AC Milan, dan Bayern Muenchen.
Menanggapi berita tersebut, Sekretaris Tim Persib Bandung Yudiana saat dihubungi
Liputan6.com, Selasa (2/7/2013) menyatakan rasa senang dan bangganya.
"Terlepas
bagaimana cara mereka menilainya, saya sebagai orang yang terlibat
dalam tim tentu bangga bila dikatakan Persib lebih populer dibanding
klub-klub tersebut," katanya.
Menurut Yudiana, sejauh ini tim
'Maung Bandung' memang layak mendapat apresiasi. Persib bukan saja tim
yang disegani di Indonesia, namun termasuk salah satu klub yang paling
dikenal di Indonesia. Hampir di setiap laga tandang di berbagai kota di
Tanah Air, yang namanya bobotoh selalu banyak.
"Ini juga menunjukkan cara manajemen menjalin komunikasi dengan berbagai pihak sudah berjalan dengan lancar," ujarnya.
Persib,
kata Yudiana, sangat mungkin juga dikenal hingga ke luar negeri. Selain
peran media, Persib juga selalu memperkenalkan tim dan segala kegiatan
pemainnya melalui situs resminya, Persib.co.id.
"Bobotoh jadi tahu segala sepak terjang manajemen, pelatih maupun pemain," ujar Yudiana menambahkan.
Bagi
manajemen Persib, bobotoh dianggap mitra yang paling penting. Para
suporter ini merupakan kekuatan tersendiri bagi tim. Apalagi saat
bermain di kandang, peran bobotoh sangat diperlukan untuk menjadi
penyemangat tim.
Keberadaan bobotoh selain bisa mengangkat moral para pemain, juga berkonstribusi menambah
in come lewat penjualan tiket yang sangat besar.
"Memang sih, kami belum sehebat Aremania," tuturnya.
Namun,
Yudiana juga minta para bobotoh supaya bisa bersikap dewasa saat
mendukung tim. Mereka diharapkan tidak berbuat anarkis baik di dalam
maupun di luar stadion.
"Kalau ini terjadi, tim sendiri yang akan rugi," katanya.
Komentar
serupa juga diungkapkan Asep Rochman, salah satu bobotoh Persib.
Pecinta Persib itu merasa senang Maung Bandung bisa populer di dunia,
meski prestasinya berbanding terbalik dengan klub-klub papan atas Eropa
tersebut.
"Tapi kami tetap bangga karena Persib mempunyai banyak pendukung di mana-mana," kata Asep.
Persib
bukan dilihat dari prestasi semata, tapi sudah mendarah daging dan tak
bisa dipisahkan dari masyarakat Jawa Barat, dan Sunda khususnya.
"Persib sekarang bukan hanya menjadi milik warga Jabar, tapi seluruh nusantara," ujarnya.
Yang lebih penting lagi, hasil survei ini menjadi poin penting untuk mencari sponsor berskala internasional.